Sebut Saja, Mesin yang Menyala itu adalah Ikhlas

by - April 18, 2021

image

Ada anak yang amat menjengkelkanku. Dia baik ke semua orang. Bahkan lebih sering ia diinjak-injak dan dimanfaatkan karena kebaikannya ke setiap orang. Aku pun menegurnya, 

Kau terlalu baik ke semua orang. Sampai kau lupa, bahwa dia memanfaatkanmu saja. Sudah diberi hati, masih mau minta jantung.

Dia hanya tersenyum dan menjawab,

Biarlah itu urusan dia. Urusanku hanya menjadi baik aku tak ingin membuat dunia ini menjadi kacau balau, hanya karena kita tak berbuat baik. Aku tak mengharap apapun darinya, itu adalah tugas kita menjadi manusia kan? Maka jadi manusia yang baik adalah pilihan terbaik juga, bukan?

Jleb, Rasanya hatiku seperti disiram air es. Selama ini gue sering merasakan rasa sebal dan dongkol. Bila berbuat baik ke semua orang. Mungkin ga cuma gue doang, tapi semua manusia di dunia ini. Hanya saja ada yang ditampakkan ada juga yang disembunyikan.

Gue jadi pengen sharing taklim ramadan hari kemarin bareng Bunda Izzah.

Sebuah barang contohnya mobil, akan bagus bila mesinnya beroperasi dengan baik. Tapi, kalau mesinnya rusak dan ngadat tentunya sulit mau bepergian. Maka seperti itulah kita dianalogikan. Bila manusia memiliki raga, maka hati dan otaknya itu tempatnya. Apabila ia berjalan dengan baik semuanya akan baik pula. Mesin itu adalah ikhlas dan tempatnya berada di dalam hati dan otak akan bersama-sama saling sinkron apabila keduanya mampu berjalan dengan baik.

- Izzah Zen Syukri, 2021

Beribu kali kita diberikan sesuatu, sudahkah kita menerimanya dengan ikhlas? Atau ketika kita memberikan sesuatu, sudahkah kita menyuguhkannya dengan hati lapang?

Bila belum, periksa kembali. Apakah ada faktor lain, atau hanya sebagai formalitas. Apa yang kita tanam adalah apa yang kita panen. Begitu sebaliknya, bila kita menanam hal baik, tentu yang dipanen adalah hal baik. Tak pernah ada, yang ditanam padi dan yang berubah itu apel.

Ikhlas adalah kata yang tidak bisa hanya diucapkan saja. Ada hal lain yang membuatnya lebih menyala, yaitu diri kita sendiri.

Orang yang cepat mengikuti perubahan, berkarakter itu karena mesinnya hidup. Apakah itu? Ikhlas.

- Izzah Zen Syukri

Urusan ikhlas tidaknya adalah urusan kita, bukan orang lain. Yang menikmati juga kita, bukan orang lain. Self love dengan ikhlas itu beda jauh, ketika orang-orang hilang empati. Maka, ketika itulah kita masih ada empati. Bayangkan bila orang tak ada empati lagi, mungkin dunia ini dipenuhi oleh orang egois. Kamu pun sulit mencari teman, karena mereka tak mau berteman dengan orang egois begitu sebaliknya.

Maka, ketika apa-apa dijalani dengan ikhlas, in sya Allah akan lebih ringan dan lebih berkah.

Ikhlas itu sebenarnya sulit didefinisikan, tetapi amat terasa ringan bila dirasakan.

Jadi, jangan pernah berhenti menjadi orang baik. Karena Joker itu punya dendam dan dendam itu gabaik, maka kita jangan mau jadi joker 😃😁.

Anwy, taklim kemarin ga hanya diisi dengan ceramah doang loh. Kita di sesi pertama ada kegiatan seru. Bikin paper craft dari kardus bekas, dimonitori oleh Ustad Zikrullah. Seru…

Gue baru kali ini, ngikutin kelas taklim yang random tapi asik. Bikin bingkai foto. Hasilnya?

KERENNNNN.

pengisi materi taklim hari ini adalah sir Zikrullah

image
karya Zuha dan Ajeng

image
ada yang ikut-ikutan bergaya ketika saya foto

image
Tetap sadar (diri) kamera

image
Hasil karya penghuni K3 😊😍

Baiklah, di penghujung tulisan ini saya ucapkan terima kasih. Sudah mau membaca hingga akhir, Mudah-mudahan bermanfaat~

Happy fasting everyone!

Cheers!

You May Also Like

0 comments