Meskipun tidak terlalu rame di sosial media, tapi aku cukup penasaran dengan kafe yang satu ini. Karena melihat beberapa unggahan story temanku yang nampaknya kafe ini sangat estetik dan vintage (iya si paling vintage) dan tentunya ada minuman favoritku!
Sempat tutup selama 4 tahun, kini Kedai Teh Aba kembali melayani pembeli di rumahnya yang baru. Bertempat di Gedung Pasar 16 Ilir, Lantai 3. Sebelum pindah lokasi, awalnya Kedai ini berada di A. Rivai. Oh ya, ternyata Kedai Teh Aba hadir sejak tahun 2016 lalu, lho.
Sedikit tips buat kamu yang menggunakan kendaraan sepeda motor, kalian bisa parkir di bagian dalam gedung supaya lebih aman dan tidak terlalu jauh dengan lokasi kedai. Sebetulnya tak masalah jika ingin parkir di tempat yang telah disediakan dekat pintu masuk gedung pasar 16, hanya saja kalian perlu berjalan kaki sekitar dua menit.
|
suasana di dapur Kedai Teh Aba |
Meski bernama Kedai Teh Aba, menunya ga hanya menu teh aja loh. Kedai Teh Aba juga menyajikan berbagai menu yang identik dengan masakan Timur Tengah, namun dipadukan dengan selera anak muda zaman now. Menurutku, ini dapet sisi uniknya. Kalau biasanya anak muda kurang identik menyukai rempah-rempah, di sini kita bisa coba berbagai menu minuman dan makanan yang full rempah hingga yang ringan.
|
Super Martabak Ada Mozarella (menu di sini ditulis dengan sangat unik dan kreatif) |
|
Chai Masala level 1 karena aku perdana kesini, ternyata hangat di tenggorokan meski pake es batu |
Favoritku ketika pertama kali ke sini, minumannya yaitu Chai Masala dan Chai Tarik. Chai Masala ini merupakan perpaduan teh susu dan rempah-rempahnya. Kalau baru pertama kali, disarankan buat nyobain yang Chai Masala level satu, kalau cocok bisa reservasi ke sini dengan order Chai Masala level kedua hihi. Karena suasana Palembang panas, jadi cocok ditambah es batu. Chai Tarik sebenarnya hampir sama, tapi bedanya rempahnya tak sebanyak bahkan mungkin tidak menggunakan seperti Chai Masala.
Untuk makanannya sendiri yang jadi favoritku juga yaitu, Canai Ada Soklatnya dan Super Martabak Ada Mozarella. Hmmmm, nulisnya aja bikin aku ngiler wakkkk! Untuk roti canai favoritku itu rasanya manis, cokelatnya lumer dan tentu dengan porsi yang pas. Keliatannya aja kecil, tapi super mengenyangkan. Kalau Martabak Mozarellanya paling enak pas dimakan hangat-hangat, yummy!
Menu di Kedai Teh Aba dibanderol sekitar 15ribu hingga 30 ribuan. Cukup ramah di kantong bukan? Tapi menurutku harganya juga sesuai dengan rasanya yang menggugah selera dan bikin balik lagi. Lokasi yang menghadap langsung ke Sungai Musi dan Jembatan Ampera menambah kesyahduan suasananya. Semilir angin sore dan aktivitas transportasi sungai juga ikut menghibur kita saat menyantap hidangan di Kedai Teh Aba. Mantap banget, kannn!
|
view yang indah meski tertutup kabut asap |
|
suasana di dalam kafe yang cukup ramai |
Sayangnya, meski lokasinya dimanjakan dengan view tadi, kita harus sedikit tricky untuk mendapatkan kursi yang viewnya indah. Kedai Teh Aba buka pukul 08.00 - 18.00, jadi kalau mau dapat tempat duduk dengan view terbaik jangan terlalu sore. Karena ramai dan cukup sempit, meski demikian pelayanannya sangat ramah dan in sya Allah ga kecewa antara harga dan rasanya!
Oh ya, berhubung kedai ini cukup aktif di sosial media, kalian bisa berkunjung ke sosial media Kedai Teh Aba. Selain itu berbagai menu bisa dipesan melalui aplikasi food delivery. Jadi, bisa dinikmati di rumah dan ga takut lagi ga dapat kursi 👌😁. Selamat mencoba,
Happy tea time~
Duuuuh JD pengen ke Palembang lagi 😍😍. Trakhir kesana 2018 kalo ga salah. Ga puas kulineran pdhl udh 4 hari 😅. Terlalu enak semuanya. Ntr kalo ke Palembang lagi aku coba mampirin kafe ini mba. Aku suka soalnya makanan timur tengah begini. Tapi kalo teh chai masala, agak merem2 sih 🤣
BalasHapusIya ayo mba, main lagi ke Palembang. Udah lama dong 2018. Tapi sekarang lokasinya udah pindah karena direnovasi pasar 16nya, dia pindah ke tempat sendiri semacam ruko gitu jadi gk bisa liat view sungai musi. Gakpapa banyak minuman yg lezatos kok mba
Hapus