Warning! Spoiler Alert!
Hai hai hai!
Balik lagi ke blog ini untuk mengulas sebuah serial televisi korea apalagi kalau bukan drama koreanya yang amat digemari oleh kita-kita :D. Okeee, gara-gara film ini aku sampai ter-tae ri tae ri saking sukanya dengan actingnya yang kece.
Kali ini aku akan mengulas drama kore berjudul "Twenty Five Twenty One".
Selamat membaca~
Twenty Five Twenty One, bercerita tentang kisah masa muda seorang atlet anggar Na Hee Do (Kim Tae Ri) dan Back Yi Jin (Nam Jo-Hyuk). Mereka berdua dipertemukan ketika Korea Selatan mengalami krisis moneter. Selain itu di drama ini tidak hanya menampilkan kisah romancenya yang lebay, tetapi perjuangan mereka menggapai mimpinya di saat masa sulit yang juga tidak mendukung.
Waktu itu film ini hilir mudik terpampang di linimasa situs nonton di ponselku. Belum tertarik karena kupikir ceritanya seperti film romance ala anak sekolahan pada umumnya. Tapi eh tapiii, ternyata setelah iseng klik dan nonton sejak episode pertama, aku dibuat jatuh cinta dengan alur kisahnya yang serasa dibawa nostalgia!
Cerita ini di awali dengan episode seorang mantan atlet anggar bernama Na Hee Do yang mengantarkan anaknya Kim Min Chae lomba balet. Karena kegelisahan melihat saingannya tampil dengan memukau, Kim Min Chae mengundurkan diri dan tidak jadi tampil dalam lomba balet. Ia pun keluar gedung dengan rasa kesal dan Na Hee Do kaget karena anaknya batal tampil. Tidak mau merasa bersalah, Kim Min Chae membuang kostum ballerinanya ke tong sampah lalu pergi meninggalkan ibunya menuju rumah sang nenek (ceritanya ngambek terus kabur ke rumah nenek).
Siapa sangka ketika ia ke rumah neneknya (Ibu dari Na Hee Do), ia menemukan buku harian ibunya dulu di kamar sang Ibu yang mengisahkan perjalanan masa muda. Dari sinilah semua cerita perjalanan mimpi, persahabatan dan cinta dimulai.
Cerita ini berlatar pada tahun 1998. Saat itu krisis moneter terjadi di Korea Selatan. Na Hee Do merupakan siswi SMA yang tergabung dalam klub anggar di sekolahnya. Ia sangat mengidolakan Go Yoo Rim (Bona) seorang atlet anggar yang selalu meraih medali emas ketika bertanding baik nasional maupun internasional. Sementara Baek Yi-Jin adalah seorang pemuda yang berasal dari keluarga kaya yang bangkrut. Lulus SMA ingin melanjutkan kuliah tapi terkendala biaya sehingga ia mencari pekerjaan untuk menghidupi dirinya dan juga keluarganya.
Kehidupan Na Hee Do yang tampak bahagia karena di drama ini ia selalu menampakkan keceriaan meskipun ia bermasalah dengan ibu kandungnya sendiri. Ibunya merupakan pembawa acara berita nasional. Permasalahan itu hadir sejak kematian ayahnya dikarenakan sang ibu memilih untuk bekerja di saat keluarganya tengah berduka. Kekesalan Na Hee Do tak sampai disitu saja, ia kesal karena sang ibu tidak mendukungnya untuk menjadi atlet anggar. Ibunya bersikeras agar ia sekolah seperti biasa tanpa ikut kelas anggar. Belum lagi ketika klub anggar di sekolahnya dibubarkan akibat IMF. Ia pun meminta sang ibu untuk memindahkan sekolahnya dengan alasan ingin tetap bermain anggar. Sang ibu tidak menyetujui. Tetapi, karena sifatnya yang keras kepala Na Hee Do dan gigih untuk pindah sekolah akhirnya sang ibu menyetujui.
Perjalanan tiap-tiap pemain drama Twenty Five Twenty One ini unik. Selain itu masing-masing tokoh memiliki permasalahannya sendiri yang ditampilkan di setiap episode tanpa kita sadari. Mulai dari tokoh utamanya Hee Doo dan Back Yi Jin, lalu Go Yoo Rim atlet anggar berbakat tetapi keluarganya memiliki masalah ekonomi, Moon Ji Woong yang berasal dari keluarga broken home dan juga Ji Seung Wan yang merupakan siswi berprestasi dan selalu peringkat pertama di sekolah dengan kehidupannya yang lurus-lurus aja sampe dia pun bosen :D.
Menurutku, bagian paling lucu adalah ketika Hee Do berupaya untuk pindah sekolah. Entah karena emang dasarnya ia tomboy atau apa ya, di film ini tuh ia begitu menjiwai menjadi seorang gadis yang keras kepala, pecicilan tapi bisa manis banget. Apalagi ketika di episode mereka jadian. Haduh melenyot dedek :D.
Drama ini cocok ditonton buat kamu yang menyukai kisah nostalgia yang romantis dan tidak terlalu lebay. Suasana tahun 90an yang kental dan juga latarnya yang keren membuatku ikut menjadi nostalgia juga :D. Tapi, agak greget juga karena di film ini yah seperti kita tahu tidak happy ending huhu.
Penasaran kan gimana cerita lengkapnya? Tunggu apalagi, kuy ditonton!
Rate : 9/10
Posting Komentar