Sepulang dari kontrol kandungan, meski harus menempuh perjalanan sekitar 15 menit aku masih semangat untuk menuju ke salah satu restaurant yang menyediakan aneka menu ala Hong Kong yang direkomendasikan oleh rekan kerja suamiku. Dia tahu kalau aku suka banget sama makanan sejenis wonton atau per-dimsum-an. Jadi, dispill-lah sama dia tempat yang bisa dicoba olehku dan suami.
Pertama kali menemukan tempat ini rasanya seneng banget. Mungkin karena cuaca yang mendukung jadinya bikin nafsu makan melonjak belum lagi hormon hamil yang membuatku pengen ngunyah terus. Mendongak sedikit ke langit tampaklah awan mendung ditambah angin berhembus sepoi-sepoi di jam sepuluh pagi, ah syahdu betul!
Yaudah, langsung aja yuk kita kulineran bareng~
Lokasi Dimsum Toko Sebelah
|
Gak perlu khawatir dengan kehalalannya ya. Karena di sini sudah BPOM serta HALAL MUI. Ada logo dan sertifikatnya juga di dalam toko. |
Dimsum Toko Sebelah ini letaknya hanya 5 menit dari exit tol bogor dan tempatnya sangat mudah ditemukan. Kalian hanya perlu belok ke kiri setelah dari exit tol, lalu ada lorong pertama di sebelah kiri. Nah, setelah memasuki lorong tersebut tinggal lurus aja. Restonya ada di sebelah kanan.
Sepanjang jalanan sebelum tiba ke lokasi Dimsum Toko Sebelah, cukup banyak bangunan yang dijadikan restaurant dan kafe. Aku gak tau pasti, tetapi lokasinya cukup strategis meski di dalam lorong. Karena jalanannya lebar dan sepertinya kurang cocok disebut lorong. Apa ya? (Mungkin bisa bantu di kolom komentar hehe).
Gimana Suasananya?
Setibanya di lokasi dan masuk ke dalam ruko, nuansa indoornya dipenuhi dengan lampu berwarna oranye kekuningan yang terkesan hangat dan nyaman dihiasi dengan tulisan-tulisan ala-ala plus stiker poster seperti di kedai-kedai pasar Hong Kong kalau di film-film (hehe, aku belum pernah ke sana soalnya. Pokoknya suasananya unik deh, aku suka). Alunan suara musik pop yang mengisi setiap sudut tetapi betul-betul tidak mengganggu membuatku merasa lebih leluasa menikmati makanan sembari mengobrol. Karena salah satu penentu kenyamanan sebuah resto versiku itu ada atau tidak adanya musik. Kalau musiknya mengalun pelan dan kecil ya gak masalah selagi ketika ngobrol kitanya gak teriak-teriak karena terganggu sama musik. Tapi, mau seenak apapun makanan di sana namun diiringi musik yang membuat gendang telinga keblinger gak bakalan bikin aku balik lagi. Karena ketika makan itu kita butuh menikmati dengan santai dan nyaman, bukan dikejar-kejar dengan volume musik yang kencang.
Oh ya satu lagi, point utamanya yaitu di sini walaupun bukan ruangan berAC tetapi asap rokok gak bakalan berasa. Karena kalau mau merokok itu ada di outdoor bagian depan sebelum kasir. Jadi, gak perlu khawatir ya.
Untuk mejanya juga unik kayak bangku-meja di sekolah. Tempatnya memang bukan tipe yang berAC ya, tetapi ada kipas angin dan menurutku lama-lama duduk di sini semakin sejuk dan gak sumuk (mungkin terbantu cuaca juga ya).
Ruko ini sepertinya mempunyai beberapa lantai. Nah, untuk tempat makan ternyata ada juga di lantai dua. Sayangnya tangganya terlalu tinggi jadi aku dan suami memilih untuk di lantai dasar, mengingat sudah sulit untuk naik tangga padahal aku penasaran juga bagaimana suasana di lantai dua.
Apa Aja Menunya?
|
Beberapa menu yang kami pesan : Es Cincau, Es Kopi Toko Sebelah, Ceker Lada Hitam, Hakau Udang dan Wonton Ayam Kukus |
Melihat buku menu yang pilihannya cukup banyak, jujur membuatku dan suami bingung mau memesan apa. Sebenarnya aku sudah memiliki list tersendiri menu yang akan aku coba, karena sebelum ke sini aku sudah cek di media sosialnya menu apa saja yang tersedia. Tidak dengan suamiku karena bagi beliau yang penting datang dulu, ordernya ya kalau udah di tempat.
|
Wonton Ayam Kukus ☆☆☆☆☆ |
Oke, lanjut ya!
Saat ini yang menjadi favoritku adalah Wonton Ayam Kukusnya. Mau loncat girang banget saking enaknya (lebay dikit boleh kali). Jujur selain ini, memang ada wonton chili oil (di tempat lain tapi jauh dari tempat tinggalku sekarang) tapi porsinya gak sebesar ini karena mungil-mungil dan rasanya seleraku banget. Sampai-sampai aku tu masih belum mau coba wonton yang seliweran di jalanan atau online food karena pernah coba beli tapi rasanya betulan beda. Entah kulitnya tebal banget tapi isinya seperti petikan hikmah, ada juga rasa cocolannya itu kurang sedap dll intinya sulit menemukan wonton yang pas di lidahku.
Makanya ketika menemukan ini tuh aku seperti dapat kejutan dan gak khawatir lagi kalau kepengen wonton. Walaupun berbeda tapi yang aku suka wonton ini jauh lebih padat dan gede-gede. First tastenya itu entah kenapa seperti ada rasa minyak bawangnya Ind*mie! Kalau diibaratkan manusia dia tu begitu masuk mulut sangat sopan dan perpaduan jahe, daun bawang serta perbumbuannya itu bener-bener bikin aku pengen nambah lagi.
Kulit wontonya juga elastis dan tipis, bukan tipe kulit yang tebel banyak tepung gitu jadi kesannya ini emang terniat buat ngasih daging (sesuai juga dengan harga ya, shay). Daging di dalamnya beneran juicy banget, huhu ngetik ini aja aku ngiler cuyyy! Baru makan tiga buah aja aku udah kenyang. Ya gimana gak kenyang yang aku pesan isinya full protein semua. Pokoknya menu satu ini adalah menu wajib kalau aku kesini lagi!
|
Hakau Udang ☆☆☆☆ |
Selanjutnya ada Hakau Udang. Wah, beneran sih yang merekomendasikan ini gak bohong. Meski aku bukan pencinta udang, tapi ini udangnya full banget! Pas digigit itu sensasi krenyes karena udangnya masih fresh dan bener-bener juicy, kulitnya juga bukan yang tebel gitu tapi tipis kayak wonton tadi tapi teksturnya beda dan juga rasa daging udangnya lebih berasa.
|
Ceker Lada Hitam ☆☆ |
Aku gak expect bakalan ada menu ceker lada hitam. Karena ku pikir ceker kayak gini tuh gak ada di menu ala Hong Kong, eh ternyata ada juga. Karena aku juga baru-baru ini menjadi penggemar ceker, jadi ku pikir sambil ngobrol sama suami aku bisa nyambi ngemil ceker lada hitam karena kan mungil dan singset ya (YKWIM). Udah kebayang tuh rasanya yang pedas di lidah dengan ceker yang empuk effortless pas dimakan.
Ternyata ekspetasiku terpenuhi sekitar 50% doang. Jujur, ini tuh emang lunak banget. Pokoknya begitu masuk ke mulutku, ceker-ceker ini berpencar antara kulit dan tulangnya (karena dagingnya hanya sekian persen ya). Sayangnya, aroma lada hitam ini bukan kesukaanku! Argh gimana yang jelasinnya, pokoknya masih mending ceker mercon deh serius!
Hamdalah, terbantu dengan tekstur si ceker yang super lunak. Jadi, gak begitu menyesal. Tapi, aku gak akan pesan lagi sih. Karena kurang suka dengan aroma lada hitamnya yang sangat kuat. Gaktau juga sih, apa karena bawaan baby dalam perut (maaf ya nak kamu jadi budi pacalan) jadi aromanya bikin eneg gitu. Ini aja aku ngabisinnya terakhiran, mau dihabiskan tapi udah eneg karena kekenyangan dan aroma lada hitamnya begitu menyengat. Tapi juga sayang karena pasti mubadzir misal gak habis. Akhirnya aku menyerah setelah suami bilang,
"Udah, kalau emang kenyang jangan dipaksa ya!"
|
Es Kopi Susu Toko Sebelah ☆☆☆☆ |
Selanjutnya adalah minuman!
Gak lengkap rasanya kalau makan tanpa minum. Eh tapi biasanya sebelum makanan datang, minuman duluan sih ya. Kebetulan aku kemarin gak mesen es kopi melainkan es cincau. Jadi ini tuh pesanan suamiku. Karena belum jadwalku minum kopi, jadi aku hanya menyeruput sedikit demi menuntaskan rasa penasaran es kopi yang katanya ini tuh rekomended!
Voila!
Tahu gak rasanya kek gimana? Rasanya tu membingungkan tapi enak loh! Gak tau dia pake apa tapi seperti ada campuran gula merah atau gula aren yang dibakar mungkin atau bukan? Creamy tapi rasanya belum pernah aku coba di es kopi manapun. Entahlah, sampai sekarang pun aku masih teringat dengan rasanya dan penasaran apa campurannya. Sayangnya porsinya sangat sedikit dengan harga segitu, mungkin untuk teman makan bapao cocok kali ya sembari ngobrol dan sesekali menyeruput. Tapi, tidak buatku yang kalau minum es kopi sudah kayak minum air mineral.
Ini mah sekali berapa kali teguk udah abis saking enaknya! Haha...
|
Es Cincau ☆☆☆☆ |
Selanjutnya adalah minumanku!Aku awalnya ingin memesan es jeruk. Karena favoritku banget selain es kopi. Tapi, entah hari itu aku ngiler banget pengen cobain es cincau. Alhasil aku ganti pesanan menjadi es cincau dengan tambahan es batu. Of course! Aku pencinta es batu soalnya.
Untuk rasa es cincaunya sendiri menurutku seger dan manis. Manisnya juga gak berlebihan tapi gaktau ya apakah ini es cincau homemade atau kalengan. Soalnya rasanya hampir mirip seperti minuman cincau yang di kaleng itu. Tapi kayaknya juga bukan, karena cincaunya di sini potongannya cukup gede gak kayak minuman kalengan yang kecil-kecil.
Ya, minuman ini gak bikin aku kecewa tapi kayaknya aku bakalan pesan minuman lain karena ternyata ini gak jadi favoritku walaupun enak.
|
Bakpao k |
Terakhir adalah Bakpao!Yup, tapi bukan pesananku. Melainkan punya suami. Karena aku kekenyangan sehingga sama sekali gak nyentuh menu yang satu ini. Makanya gak bisa aku ulas karena yah gimana mau ulas kalau akunya gak nyobain hehe.
Hanya saja suamiku bilang rasanya enak tapi bukan yang enak banget. Udah gitu doang reviewnya 👀😅. Bener-bener sangat jelas ya, pemirsa~
Seperti yang tertulis di keterangan masing-masing pada foto yang paling lengkap itemnya, total rating makanan di sini bolehlah aku kasih rating 4.9/5. Yup, nyaris sempurna ya. Tapi, namanya dunia gak ada yang sempurna hehe. Terlebih kemarin aku cukup ngiler dengan ceker lada hitamnya. Sayangnya, gak sesuai dengan seleraku. It's okay karena menu lain yang kami pesan enak-enak. Pokoknya gak nyesel sih dengan harga dan effort buat sampe ke sini.
Bahkan di lain kesempatan suamiku bilang gini,
"Pokoknya, nanti kita harus ke sini lagi buat cobain menu-menu yang belum pernah kita pesan!"
Wohoho, beliau begitu semangat. Aku pun senang sekali karena tanpa diminta dia udah ada inisiatif duluan buat rencana kembali lagi ke resto ini hehe. Walaupun gaktau kapan kesini lagi ya, karena masih banyak waiting list yang mau dikunjungi.
Wah jadi pengen nyobain juga, sepertinya enak" ya menunya
BalasHapusIya betul !!!
HapusMbaaaaaa aku jadi ngileeer 🤤🤤🤤🤤🤣🤣🤣. Ngakak deh baca part, isian nya kayak petikan hikmah 🤣🤣.
BalasHapusAku tuh sukaaaa banget Ama dimsum dan kawan2nya mbaa. Makanya kalo ke Chinese resto pasti deh pesen dimsum kalo memang ada
Ini kayaknya aku tahu deh lokasinya. Tp waktu itu ga makan di resto ini, melainkan tempat makan lain. Memang banyak makanan kan di sana.
Aku penasaran Ama Hakau nya, paling suka Hakau soalnya. Krn aku pecinta udang. Trus dimsum Xio long BAO ada mba? Yg dalamnya diksh kuah, JD kalo dimakan wajib utuh biar kuahnya melebur 🤤🤤🤤. So far kalo Xiao long BAO favoritku yg halal msh di Din Tai Fung restoran.