Blogger Perempuan

[Review Film] Only Yesterday | Nostalgia yang Indah untuk dikenang

Warning, spoiler alert!

Akhirnya bisa mengulas film kembali nih! Setelah mikir mau ngulas apa akhirnya aku putuskan untuk mengulas sebuah film animasi yang baru-baru ini aku tonton (lagi). Maklum, anaknya ni kalau sudah suka dengan jalan cerita film bakal diulang. Apalagi seneng banget sama film kartun. Padahal kalau dilihat-lihat umur gue kayak udah ga cocok nonton kartun haha, but who care lagi pula nonton kan ga mengenal umur. Kecuali film dewasa yak😛lain cerita ini mah
Nah ngomongin tentang hobi nonton, kalau kitanya bahagia dan senang why not?

So, check it out~

Siapa yang tidak kenal dengan film animasi dengan tampilan visualnya yang hangat dan slice of life banget. Cerita seperti Chihiro dan Yubaba (Spirited Away), Kiki yang kehilangan kekuatan sihirnya (Kiki's Delivery Service) dan yang sempat viral karena setelah menontonnya sulit berhenti terisak yaitu Grave the Fireflies. Iya, siapa lagi kalau bukan film animasi keluaran Studio Ghibli.

Sebagai pengikut cerita dan kisah-kisah yang sangat menghangatkan hati, Studio Ghibli memang tak perlu diragukan lagi. Lebih dari 15 film buatan Studio Ghibli, mungkin hanya tiga atau lima film yang belum aku tonton. Semuanya sangat membekas dan menarik bagiku. Tapi, meskipun banyak lebihnya tak bisa dihindari kalau di dunia ini ga ada yang sempurna. Maka film-film Ghibli ini punya kelemahan ya apalagi kalau bukan membosankan. Herannya tetap asik untuk ditonton. Apalagi semuanya sama-sama membuatku terbawa emosi akan jalan ceritanya. Nah, termasuk film yang satu ini :

Only Yesterday 


Film animasi ini membuatku jatuh cinta tentang jalan ceritanya yang unik. Tapi, bagi yang tidak menyukai film yang hening dan sedikit monoton tampaknya film ini tidak terlalu disarankan. Mungkin cerita di film animasi ini terlihat payah karena selalu mengingatkan pada masa lalu semacam gamon a.k.a gagal move on (?). Iya, jadi alur ceritanya maju mundur tanpa ditebak. Bisa jadi bikin kita pusing di awal kenapa tiba-tiba suka muncul anak kelas lima SD dan ternyata itu merupakan Taeko ketika masih kecil.

Btw di negara asalnya, Jepang, Only Yesterday merupakan salah satu film animasi terlaris di bioskop pada tahun 1991. Nah akhirnya tahun 2016 silam baru dirilis deh di Amerika. Tapi ga perlu khawatir, sekarang sudah bisa ditonton di Netflix bareng film-film animasi keluaran Studio Ghibli lainnya!

Film animasi ini bercerita tentang kisah nostalgia Taeko yang merupakan perempuan berusia 27 tahun masih single dan mencintai pekerjaannya sebagai pegawai sebuah perusahaan. Meski demikian tentu akan ada rasa jenuh bekerja di kantor dengan rutinitas yang sama setiap hari. Taeko pun mengambil cuti untuk liburan ke sebuah desa yang bernama Yamagata kebetulan di waktu itu musim untuk panen Bunga Kesumba (Safflower). Kalau zaman now yaa healing lah healing~ biar work life balance, ceunah. 

Sejak kecil ia selalu merasa iri dengan teman-temannya yang ketika liburan musim panas bisa pulang kampung ke desa masing-masing. Sedangkan ia tidak. Ia hanya memiliki seorang nenek di rumahnya dan tidak punya desa atau kampung halaman. Alhasil ia merasa bosan tinggal di kota. Seperti yang kita ketahui, Tokyo yang merupakan kota metropolitan tersibuk di Jepang adalah tempat tinggal Taeko dan keluarganya sejak kecil. Jadi wajar kalau Taeko dan keluarga tidak punya kampung halaman. Ya karena neneknya saja dari kecil tinggal di kota.


Dalam bayanganku sendiri, Taeko merupakan bentuk perempuan masa kini yang sangat mandiri, pekerja keras dan yaa meskipun tersentuh hatinya untuk mencari pendamping hidup but kalau sendiri membuatnya bahagia, kenapa tidak. Kurang lebih seperti itu.

Perjalanan menuju Desa Yamagata pun dimulai. Dalam perjalanannya di kereta malam, mulai terlintas cerita masa kecilnya mulai dari liburan bersama nenek, mencoba buah nanas kali pertama bersama keluarganya, bertukar makan siang dengan rekannya karena ia tak suka makan sayur, zaman dimana para pencinta The Beatles yang menjadi euforia tersendiri, style fashion para gadis remaja di kotanya, kisah pertama kali menstruasi dan tak lupa kisah cinta monyetnya. 

Ia pun dijemput oleh sepupu kakak iparnya yang bernama Toshio ketika tiba di stasiun Yamagata. Mereka cukup banyak mengobrol tentang kehidupannya masing-masing. Dua manusia dengan latar belakang tempat yang berbeda. Toshio yang lama tinggal di desa dan Taeko yang memang merupakan anak kota sejak lahir. Lagi dan lagi ketika di desa, ingatan masa lalu sering menghampirinya seperti kegagalannya untuk mengikuti pentas teater karena tidak diizinkan ayahnya, tidak pandainya dalam matematika, tidak gemar pelajaran olahraga dan sebagainya.

Setelah cukup lama liburan di desa itu, nenek Toshio meminta Taeko tinggal di desa dan menikah dengan cucunya, Toshio. Bingung mau menanggapi sang nenek, ia pun izin untuk pergi sementara meninggalkan. Saat itu hujan turun dengan derasnya, tanpa sengaja ia bertemu Toshio. Mereka bercerita dan Taeko teringat akan anak lelaki yang sering tampil urakan dan ia tak mau bersalaman dengan anak lelaki itu. Toshio pun memberikan pemahaman dari persepektif laki-laki kepada Taeko. Di hari menuju kepulangannya, Toshio mengundang Taeko untuk berkunjung lagi di musim dingin.

Larut dalam Emosi Film Animasi


Ketika menonton film ini aku baru mulai paham tentang inner child. Dalam film animasi ini menunjukkan bahwa inner child Taeko memengaruhi kehidupanya ketika dewasa. Mulai dari ia mengambil keputusan, pengalamannya dan segala kehidupannya yang berkaitan dengan masalah keluarga Taeko di rumah. Film tersebut juga mengingatkan sebuah pesan yang mendalam ketika ia tampak merasa bingung mengambil keputusan saat di hari-hari terakhir di desa. Dimana saat itu nenek Tashio yaitu sepupu dari kakak iparnya, mengajukan Tashio untuk menjadi suaminya. Tidak ditolak dan juga tidak diterima, Taeko pun pergi dari bahasan tersebut antara bimbang dan ga enakan.

Masyarakan saat itu (sampe sekarang juga sih) menganggap bahwa umurnya merupakan waktu yang tepat untuk menikah. Maka ia merasa bimbang. Terutama ketika ditawari sosok laki-laki yang beberapa hari ia kenal oleh neneknya. Wanita dewasa bernama Taeko ini selalu merasa terbawa dengan kepingan cerita masa kecilnya yang tentu memengaruhi jalan hidupnya hingga saat ini. Kepingan kisah kehidupan masa kecilnya itu pasti sering dialami oleh perempuan dimana saja termasuk aku yang terbawa emosi karena suasana hati dan pikiran tokoh utamanya. 

Pikiran masa lalu di film animasi ini mengingatkan kita bahwa apapun yang telah terjadi di masa lampau haruslah kita terima dan segala kesalahan orang di masa lampau mau tidak mau kita harus rela untuk memaafkan supaya kedepannya kita tidak terbebani oleh pikiran yang mengganggu.

Animasi yang Sangat Hangat dan Bersahaja


Melihat visual film animasi keluaran Studio Ghibli yang selalu memanjakan mata membuatku berimajinasi dengan pikiranku sendiri. Mulai dari alur, gambaran di desa maupun kota serta pemilihan bentuk efek dramatis yang nostalgic banget! 

Selain itu menonton film animasi ini membuat kita paham bahwa animasi tak sekadar disajikan untuk anak-anak saja, tetapi untuk orang dewasa justru lebih berkesan. Apalagi Only Yesterday ini menurutku begitu spesial untuk ditonton oleh Kaum Wanita. Karena yaaa memang karakter Taeko tidak jauh beda dengan wanita seperti sekarang maupun masa lalu. 

Meski membosankan, tetapi jika mengikutinya dari awal dengan seksama maka banyak sekali amanat yang dipetik dari film animasi ini terutama sebagai kaum wanita yang acapkali diberi pertanyaan yang sama ketika memasuki usia dewasa seperti : 
"Neng, dah ada calonnya belum?"

Melihat endingnya yang menurutku nyaris perfect dan menjawab pertanyaan-pertanyaan Taeko dalam kehidupannya. Jadi kita bakal tidak merasa kecewa setelah menontonnya. Pasti penasaran kan bagaimana ending dari Only Yesterday? Nah, tunggu apalagi kalian bisa menonton film ini dan juga film animasi Studio Ghibli lainnya lengkap hanya di Netflix. 
Selamat berpetualang dan bernostalgia~

Bagi kalian yang sudah pernah menontonnya, boleh dong berbagi pengalaman usai menontonnya. Silakan drop di kolom komentar ya!

Sampai jumpa di ulasan film berikutnya.

Have a nice day
Cheers!

LUV
ZF

Posting Komentar